6 Rahasia Membaca Pikiran Ala Anak Psikologi
Anak psikologi selalu diidentikkan dengan membaca pikiran. Tak jarang, banyak orang yang bertemu dengan anak psikologi selalu ingin dibaca dirinya (dibaca : diberitahu kepribadiannya) atau justru lari ketakutan karena tidak ingin kepribadiannya diketahui. Walhasil anak psikologi dari semester bawah sampai semester atas harus terbiasa dengan itu semua.
Tetapi, apakah benar anak psikologi dapat membaca pikiran?
Kenyataannya anak psikologi tidak dapat membaca pikiran orang lain. Hanya orang-orang yang memiliki kemampuan supranatural yang mungkin dapat membaca secara langsung pikiran orang lain. Sedangkan anak psikologi mencoba memahami kecenderungan perilaku orang yang ada di sekitar mereka. Cara-cara yang mereka gunakan untuk memahami kecenderungan perilaku :
- Teori psikologi : Hampir semua teori yang dipelajari anak psikologi, menjelaskan tentang kecenderungan manusia itu sendiri. Mereka mempelajari tidak hanya pada satu aspek saja. Melainkan dari berbagai macam aspek seperti perkembangan manusia, sosial, individu, medis dan lain sebagainya.
- Mencocokkan pengalaman : Seringkali mahasiswa psikologi curcol kepada dosen ketika pelajaran berlangsung. Mereka menceritakan pengalaman yang mereka alami sendiri atau pengalaman orang lain yang diceritakan pada dirinya untuk dicarikan solusi yang tepat. Dengan cara ini, anak psikologi tahu kemungkinan-kemungkinan pribadi orang lain dari masalah yang dialami orang tersebut.
- Observasi : Untuk memperkuat keyakinan mereka, anak psikologi tak jarang mengamati perilaku orang-orang di sekitarnya mulai dari yang terkecil hingga perilaku yang tampak sangat jelas.
- Wawancara : Moment tanya jawab juga digunakan anak psikologi untuk menggali kepribadian orang yang mereka ajak bicara. Biasanya anak psikologi menggunakan bahasa yang persuasif kepada lawan bicaranya.
- Tugas Dari Dosen : Ini salah satu pembentuk yang paling penting. Anak psikologi ditempa kemampuannya dari tugas-tugas dari dosen yang hampir keseluruhannya harus turun ke lapangan.
- Sharing pengalaman : Anak psikologi selalu memiliki ciri khas masing-masing. Mereka mempelajari satu sub disiplin psikologi secara matang. Setelah itu, mereka berbagi dengan teman sejawatnya untuk mengetahui perkembangan sub disiplin psikologi lainnya. Dengan berbagi pengalaman inilah anak psikologi mengetahui kecenderungan perilaku orang lain dari berbagai sudut pandang
Bagi mereka yang belajar psikologi, walaupun memahami kecenderungan perilaku orang lain, mereka tidak dapat membaca pikiran siapapun. Selain itu, anak psikologi juga terikat oleh kode etik psikologi agar tidak bertindak sewenang-wenang dengan menyalahgunakan psikologi pada orang disekitarnya. Anak psikologi bukanlah dukun yang dapat membaca pikiran. Mereka akademisi yang belajar dari penelitian para ilmuwan psikologi dan pengalaman yang mereka dapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar