Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan didalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasi stimulus (rangsangan) yang diteriman oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung (Matlin, 1989; Solso,1988). Secara singkat dapat dikatakan bahwa prsepsi merupakan suatu proses menginterprestasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem indera manusia. Misalnya pada waktu seorang melihat sebuah gambar, membaca tulisan, atau mendengar suara tertentu, ia akan melakukan interprestasi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya dan relevan dengan hal-hal itu.
Pengertian persepsi
menurut para ahli :
1. Bimo Walgito
menyatakan bahwa persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu
yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan
dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan
keadaan di sekitarnya.
2. Davidoff berpendapat bahwa persepsi merupakan proses
pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau
individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang
terintegrasi dalam diri individu.
3. Bower memberikan
definisi yang hampir sama dengan kedua tokoh di atas bahwa persepsi adalah
interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu.
Menurut Teori
Gestalt :
1.
Prinsip-prinsip presepsi merupakan prinsip
pengorganisasian yang mendasarkan pada Teori Gestalt.
2.
Dikembangkan di German oleh ahli psikologi,Marx
Wertheirmer yang meneliti bagaimana manusia mempersepsikan dan
mengorganisasikan sekumpulan obyek atau elemen secara visual.
3.
Teori Gestalt mengemukakan bahwa persepsi bukanlah
tentang bagian-bagian yang di indera seseorang,melainkan berbicara tentang
keseluruhan
(the whole).
Persepsi memiliki banyak sekali pengertian. Secara sederhana
persepsi mengandung arti cara seseorang dalam memahami sesuatu atau bagaimana
ia melihat suatu objek. Persepsi juga berarti proses pemahaman atau pemberian
makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses
penginderaan terhadaop objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala
yang selanjutnya diproses oleh otak. Lewat persepsi lah, proses kognisi dimulai
Persepsi dalam arti sempit : adalah penglihatan, bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu . Dalam arti luas : adalah pandangan atau pengertian
, yaitu bagaimana seeseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
Presepsi mencakup dua proses yaitu bottom-up atau data driven
processing (aspek stimulus), dan top-down atau conceptually driven processing
(aspek pengetahuan seseorang). Hasil persepsi seseorang mengenai sesuatu objek
disamping dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri, juga pengetahuan
seseorang mengenai objek itu. Ada tiga aspek dalam presepsi yang dianggap
sangat relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan
pola, dan perhatian.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi :
1. Faktor
Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat
dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
•Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera,
selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha
untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk
mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap
lingkungan juga dapat berbeda.
•Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang
dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan
fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda
sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan
mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
•Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung
pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk
mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk
memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
•Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat
dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang
dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
•Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan
tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat
kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
•Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku
seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang
dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
•Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus.
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin
mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan
melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada
gilirannya membentuk persepsi.
•Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai
cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan
dengan yang sedikit.
•Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar
yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di
luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
•Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus
dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan
dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari
suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
•Motion atau gerakan. Individu akan banyak
memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan
pandangan dibandingkan obyek yang diam.
a. Hukum kedekatan (proximity), objek-objek visual
yang terletak berdekatan atau tampil didalam waktu yang bersamaan cenderung
dipersepsikan sebagai satu kesatuan
b. Hukum kemiripan (similarity), objek-objek visual
yang memiliki struktur sama atau mirip cenderung di persepsi atau dilihat
sebagai satu kesatuan (kelompok).
c. Hukum kontinuitas (kesinambungan), objek-objek
visual cenderung dipersepsikan sebagai
satu kesatuan apabila berada di dalam satu arah pandangan.
d. Hukum ketutupan (closure), elemen-elemen objek
stimulus yang kurang lengkap cenderung dilihat secara lengkap.
e. Hukum figure-ground, tata letak sejumlah objek
meski kurang beraturan cenderung dipersepsikan secara baik, sederhana dan
bermakna tertentu.
Jenis-jenis
persepsi :
Persepsi visual didapatkan dari penglihatan.
Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah
satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak
binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indra
lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelelawar.
Manusia yang daya penglihatannya menurun dapat menggunakan alat bantu atau
menjalani operasi lasik untuk memperbaiki penglihatannya. Persepsi ini adalah
persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan
balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari
bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering
dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
·
Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran
yaitu telinga. Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Dalam
manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem
pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Tidak semua
suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa spesies dapat mengenali
amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai
20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus,
sistem pendengaran dapat menjadi rusak
·
Persepsi perabaan
Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil
yaitu kulit. Kulit dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan
subkutis. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot
dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka
terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan
reseptor reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke
daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh
dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya
terletak di dekat epidermis.
·
Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari
indera penciuman yaitu hidung. Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah
penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor tespesialisasi
pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor pada antena
invertebrata. Untuk hewan penghirup udara, sistem olfaktori mendeteksi zat
kimia asiri atau, pada kasus sistem olfaktori aksesori, fase cair. Pada
organisme yang hidup di air, seperti ikan atau krustasea, zat kimia terkandung
pada medium air di sekitarnya. Penciuman, seperti halnya pengecapan, adalah
suatu bentuk kemosensor. Zat kimia yang mengaktifkan sistem olfaktori, biasanya
dalam konsentrasi yang sangat kecil, disebut dengan bau.
·
Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera
pengecapan yaitu lidah. Pengecapan atau gustasi adalah suatu bentuk
kemoreseptor langsung dan merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini
merujuk pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun.
Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait dengan
indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. Sensasi pengecapan klasik
mencakup manis, asin, masam, dan pahit. Belakangan, ahli-ahli psikofisik dan
neurosains mengusulkan untuk menambahkan kategori lain, terutama rasa gurih
(umami) dan asam lemak. Pengecapan adalah fungsi sensoris sistem saraf pusat.
Sel reseptor pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah, langit-langit
lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.
Dalam contoh gambar ini,mungkin Anda akan melihat
gambar seorang gadis yang sedang memandang ke arah kanan. Pada gambar kedua,
mungkin seseorang masih akan melihat seorang gadis seperti pada gambar yang
pertama, tapi sebagian orang yang lain akan melihat seorang nenek. Nenek atau
gadis yang Anda lihat? Apakah Anda juga bisa melihat yang sebaliknya [dari
gadis ke nenek, dan dari nenek ke gadis]? Apakah Anda bisa melihat keduanya
pada saat yang bersamaan?
Contoh klasik ini menggambarkan the power of
perception. Gambar ini adalah sebuah stimulus sederhana yang hanya menyangkut
satu sensasi yaitu visual, dan cukup untuk menghasilkan persepsi yang berbeda.
Bayangkan dalam kehidupan sehari-hari, ada begitu banyak pengalaman perseptual
yang sangat mungkin menimbulkan persepsi yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar